TIMES SALATIGA, JAKARTA – Hamas siap membebaskan semua sandera yang tersisa demi mengakhiri perang di Gaza dan tidak mau ada kesepakatan gencatan senjata sementara.
Kepala Hamas di Gaza, Khalil Al-Hayya, mengatakan, kelompoknya siap untuk segera menegosiasikan kesepakatan untuk menukar semua sandera dengan sejumlah warga Palestina yang dipenjara oleh Israel sebagai bagian dari kesepakatan yang lebih luas untuk mengakhiri perang di daerah kantong tersebut.
Al-Hayya, yang memimpin tim negosiasi Hamas untuk pembicaraan tidak langsung dengan Israel menyatakan, bahwa kelompok tersebut menolak kesepakatan gencatan senjata sementara.
Hamas, lanjut dia, siap untuk segera merundingkan kesepakatan untuk menukar semua sandera dengan sejumlah warga Palestina yang telah disepakati dan dipenjarakan oleh Israel sebagai bagian dari kesepakatan yang lebih luas untuk mengakhiri perang di daerah kantong itu.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Khalil Al-Hayya mengatakan, kelompok itu menolak kesepakatan gencatan senjata sementara.
"Netanyahu dan pemerintahannya menggunakan perjanjian parsial sebagai kedok untuk agenda politik mereka, yang didasarkan pada kelanjutan perang pemusnahan dan kelaparan, bahkan dengan mengorbankan semua sandera sekalipun. Kami tidak akan menjadi bagian dari kebijakan itu,” kata Hayya seperti dikutip dari Arab News.
Mediator Mesir telah berupaya untuk menghidupkan kembali perjanjian gencatan senjata Januari yang menghentikan pertempuran di Gaza sebelum gagal bulan lalu, tetapi hanya ada sedikit tanda kemajuan dengan Israel dan Hamas saling menyalahkan atas kurangnya kesepakatan.
"Putaran perundingan terakhir pada hari Senin di Kairo untuk memulihkan gencatan senjata dan membebaskan sandera Israel berakhir tanpa terobosan yang jelas," kata sumber-sumber Palestina dan Mesir.
Hayya mengatakan bahwa Hamas menerima usulan dari para mediator, Qatar dan Mesir, untuk membebaskan beberapa sandera sebagai imbalan bagi warga Palestina yang dipenjara oleh Israel dan memulai perundingan tentang penerapan fase kedua dari perjanjian gencatan senjata yang mencakup penghentian perang dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Ia menuduh Israel menawarkan usulan balasan dengan syarat-syarat yang mustahil.
Karena itu ia menegaskan bahwa Hamas siap menyerahkan semua sandera tersisa dengan permintaan gencatan senjata selamanya, mengakhiri perang dan membebaskan sejumlah warga Palestina yang dipenjara oleh Israel. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Inginkan Gencatan Senjata Permanen di Gaza, Hamas Siap Serahkan Semua Sandera
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |