TIMES SALATIGA, BANTUL – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul (Disdukcapil Bantul) terus mendorong masyarakat untuk segera melakukan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).

Hingga 7 Oktober 2025, capaian IKD di Bantul tercatat baru mencapai 22,03 persen dari total penduduk wajib IKD sebanyak 760.729 jiwa, dengan jumlah penduduk yang telah memiliki IKD sebanyak 167.611 jiwa.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan berbagai langkah percepatan, termasuk jemput bola ke kalurahan, instansi, hingga lembaga pendidikan. 

“Kami terus berupaya memperluas cakupan aktivasi IKD agar masyarakat dapat segera beralih dari KTP fisik ke identitas digital. Ini menjadi bagian dari transformasi layanan kependudukan menuju sistem yang lebih efisien dan aman,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).

Berdasarkan data per Kapanewon, capaian IKD tertinggi berada di Pleret dengan persentase 27,75 persen, disusul Jetis sebesar 26,08 persen, dan Sedayu 25,69 persen. Sementara itu, capaian terendah tercatat di Dlingo sebesar 15,11 persen.

Berikut rincian cakupan IKD per kapanewon di Bantul

• Srandakan: 5.478 (22,30 persen)
• Sanden: 4.403 (17,40 persen)
• Kretek: 5.149 (20,93 persen)
• Pundong: 4.961 (17,54 persen)
• Bambanglipuro: 6.913 (18,60 persen)
• Pandak: 7.865 (18,96 persen)
• Pajangan: 6.915 (23,47 persen)
• Bantul: 12.876 (24,64 persen)
• Jetis: 12.103 (26,08 persen)
• Imogiri: 9.562 (19,09 persen)
• Dlingo: 4.799 (15,11 persen)
• Banguntapan: 18.420 (20,45 persen)
• Pleret: 10.465 (27,75 persen)
• Piyungan: 9.231 (22,08 persen)
• Sewon: 17.589 (21,97 persen)
• Kasihan: 21.594 (25,52 persen)
• Sedayu: 10.008 (25,69 persen)

Kwintarto menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap keamanan data dalam IKD karena sistemnya telah terintegrasi secara nasional dan memiliki tingkat keamanan tinggi. 

“Kami berharap seluruh warga Bantul segera mengaktifkan IKD agar layanan publik bisa lebih cepat, praktis, dan modern,” imbuhnya. (*)